Nama :Maulana Sepdiansyah
Nim :1001015207
Prody :PPKD A
BAHAYA NUKLIR TERHADAP:
Menurut para fakar ada beberapa faktor dampak radiasi nuklir terhadap seseorang. Misalnya faktor total radiasi yang dipejankan, jarak korban dengan sumber radiasi nuklir dan berapa lama korban teradiasi oelh nuklir.
Faktor-faktor tadi yang akan menentukan dampak yang ditimbulkan oleh korban radiasi nuklir. Dampak radiasi nuklir yang tinggi terhadap kesehatan manusia bisa memicu dampak sesaat yang bisa langsung terasa, sedangkan radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang justru lebih berbahaya.
Dampak sesaat radiasi nuklir yang dirasakan langsung oleh korban
Demam
muntah, mual
sakit kepala
diare
Dampak yang dirasakan oleh korban jika terpapar radiasi nuklir dalam beberapa hari
Pusing, mata berkunang-kunang
Disorientasi atau bingung menentukan arah
Lemah, letih dan tampak lesu
Kerontokan rambut dan kebotakan
Muntah darah atau berak darah
Tekanan darah rendah
Luka susah sembuh.
Dampak radiasi nuklir rendah dalam jangka panjang
1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik.
Efek tersebut dapat berbahaya bagi rambut, organ tubuh seperti otak, jantung, saluran pencernaan, kelenjar gondok, sistem peredaran darah, dan saluran reproduksi. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif. Pada rambut, terkena paparan radioaktif 200 Rems atau lebih rambut akan menghilang. Sedangkan pada otak, sel-sel tidak akan rusak secara langsung, kecuali terkena radiasi berkekuatan > 5000 Rems. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang serta kematian mendadak. Kelenjar gondok atau kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid. Disamping itu pada sistem peredaran darah ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awalnya seperti flu, dan dapat bertahan selama sepuluh tahun dan memiliki resiko jangka panjang seperti leukemia dan limfoma. Jika paparan radiasi mengenai jantung dengan kekuatan 1000-5000 Rems, dapat menimbulkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan bisa menyebabkan gagal jantung serta kematian mendadak. Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus serta dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare berdarah. Radiasi juga akan merusak saluran reproduksi hanya dengan kekuatan < 200 Rems dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan korban mengalami kemandulan (Radar Lampung, 17 Maret 2011, hal 21-22).Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, bahaya dari radiasi ini sejatinya hanya bagi mereka yang terpapar di lokasi sekitar reaktor nuklir tersebut.
“Untuk kasus di Jepang, menurut WHO, who believes the public health risk is small. Tentu maksudnya bagi mereka yang tinggal tidak di dekat lokasi reaktor nuklir. Juga tidak ada rekomendasi khusus WHO tentang makanan dari Jepang dan lain-lain”.
Dampak kesehatan yang dialami penduduk yang tinggal di sekitar reaktor nuklir, juga berbeda-beda tergantung jumlah dosis pemaparan radiasi, jangka waktu pemaparan, dan banyaknya bagian tubuh yang terkena radiasi.
Misalnya, dosis tunggal yang diberikan dalam waktu singkat bisa berakibat fatal. Tetapi dosis yang sama yang diberikan selama beberapa minggu atau beberapa bulan, bisa hanya menimbulkan efek yang ringan.
“Jadi jumlah dosis total dan kecepatan pemaparan menentukan efek radiasi terhadap bahan genetik pada sel,”. Sindroma radiasi akut juga bisa menyerang berbagai organ tubuh yang berbeda, seperti sindroma otak yang terjadi jika dosis total radiasi sangat tinggi yakni lebih dari 30 gray. ”Ini berakibat fatal,”.
Gejala awalnya berupa mual dan muntah, lalu diikuti oleh lelah, ngantuk dan kadang koma. Gejala ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya peradangan pada otak. Beberapa jam kemudian akan timbul tremor (gemetar), kejang, tidak dapat berjalan, hingga menemui ajal.
Dampak berikutnya adalah sindroma saluran pencernaan akibat terjadi dosis total radiasi yang lebih rendah, yaitu 4 gray atau lebih. Gejalanya berupa mual hebat, muntah dan diare, yang menyebabkan dehidrasi berat.
Sindrom lainnya akibat dampak radiasi ini adalah sindroma hematopioetik, yang menyerang sumsum tulang, limpa dan kelenjar getah bening. Semuanya merupakan tempat pembentukan sel-sel darah yang utama.
“Sindroma ini terjadi jika dosis total mencapai 2-10 gray dan diawali dengan berkurangnya nafsu makan, apati, mual dan muntah. Gejala yang paling berat terjadi dalam waktu 6-12 jam setelah pemaparan dan akan menghilang dalam waktu 24-36 setelah pemaparan,”.
Dampak radiasi nuklir juga berakibat pada kekurangan sel darah putih yang seringkali menyebabkan terjadinya infeksi yang berat. “Jika dosis total lebih dari 6 gray, maka biasanya kelainan fungsi hematopoietik dan saluran pencernaan akan berakibat fatal